Sabtu, 03 Desember 2011

Seandainya saya menjadi Anggota DPD RI


Saya adalah anak negri yang terdampar di sebuah kabupaten kecil dan sadar akan hal ini  kabupatenku adalah salah satu dari sekian banyak kabupaten yang ku ketahui memiliki ketertinggalan dari minimnya SDM, pendidikan yang kurang memadai serta pemerintahan yang berjalan di tempat. Sebagai anak bangsa saya merasa memiliki hak untuk mengkritiki sesuatu yang terjadi dalam tubuh perkembangan kabupaten tempat dimana saya tumbuh dan berkembang  selama hampir seperempat abad. Mengkritiki tanpa bertindak adalah sama saja melakukan sesuatu tanpa ada hasilnya, saya sangat menyadarinya namun amat sangat di sayangkan jikalau  untuk mewujudkan keadaan yang yang lebih maju  itu tidaklah datang dari  seseorang tapi akan lebih baik tekad itu kita wujudkan bersama dengan usaha keras dan  mengelola kemampuan kita untuk berfikir lebih baik lagi membangun negri ini . Di negri Indonesiaku yang tercinta ini memang merupakan negri yang indah dengan berbagai macam hasil alam yang tentunya dapat kita olah untuk pembangunan dan perkembangan ekonomi bangsa. Adapun Berbagai macam aneka ragam kebudayaan peninggalan leluhur menambah pesona alam raya Indonesiaku. Ya Indonesiaku, Indonesia kita, milik kita bersama bukan individu !!
Menyorot masalah-masalah yang ada di tingkat kabupaten tentunya berkaitan erat dengan pemerintahan pusat yang berada di ibukota. Yang perlu saya angkat dari permasalahan secara global adalah masalah pendidikan yang ada di Indonesia karena menurut saya pendidikan di Indonesia khususnya di pedesaan masih belum dijamaah secara merata oleh pemerintahan . Karena pendidikan merupakan tolak ukur  untuk menciptakan sumber daya manusia yang mampu bersaing di era globalisasi. Dengan adanya pendidikan memadai akan  menambah kesejahteran  bagi sebuah masyarakat yang bernanung  dibawah pemerintahan yang dicerminkan dalam sila kelima yaitu “keadilan  sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” . maksud dari kutipan saya adalah tentunya ini menjadi tanggung jawab kita bersama. Jangan biarkan yang miskin tetap menjadi miskin tapi marti kita memberantas kemiskinan dengan memberikan fasilitas penunjang pendidikan di tempat-tempat terpencil. Perlu diketahui bahwa masyarakat  tentu di pimpin oleh wakil rakyat . Ya Dewan Perwakilan Daerah lah yang bertugas untuk menjalankan amanah mereka (rakyat) untuk menciptakan kehidupan yang layak bagi seluruh rakyatnya .

Dari pemahaman saya tentang dunia politik Indonesia bahwa mereka yang tadinya adalah hanya “Calon” DPD memberikan atau melontarkan janji-janji manis mereka kepada seluruh masyarakat dengan berbagai slogan-slogan yang terpampang di segala penjuru jalan, iklan-iklan di televisi, radio dll untuk menarik simpati bagi masyarakat untuk memilih mereka sebagai wakil Rakyat yang nantinya diharapkan dapat memberikan perubahan yang berarti bagi kehidupan mereka. Negitu banyak bukti bahwa wakil rakyat yang terpilih dan kemudian dengan sengaja melupakan AMANAH yang seharusnya mereka wujudkan. Begitulah sedikit potret dari sekian banyak perilaku dan janji-janji manis wakil rakyat kita di bumi pertiwi ini.
Menelaah kejadian yang saya gambarkan sebelumnya, kali ini saya ingin memposisikan diri sebagai wakil rakyat. Jikalau saya menjadi Anggota DPD RI maka saya akan dengan bangga memikul beban yang memang sudah menjadi kewajiban saya sebagai Anggota DPD. Untuk itu saya akan memberikan sentuhan yang istimewa dalam wajah kependidikan di Indonesia. Saya akan memperhatikkan managemen kependidikan dari tingkat kelurahan atau desa karena menurut pandangan saya bahwasanya  pendidikan itu merupakan hal yang seharusnya menjadi perhatian utama .Saya akan memberikan bantuan pembangunan gedung-gedung sekolah serta perpustakaan di setiap sudut kota di Indonesia kita yang tercinta ini dan jika memungkinkan saya akan mendirikan bebrapa sekolah gratis di tempat-tempat terpencil.
 Selain pendidikan saya akan memberikan kesejatrehan  bagi anak jalanan dan membangun panti sosial bagi pengemis-pengemis yang biasanya beredar dijalanan yang di dalamnya terdapat pendidikan formal bagi mereka yang mampu secara akademik dan pendidikan non formal bagi mereka yang memiliki kelebihan dalam keterampilan menciptakan suatu produk yang nantinya bisa di manfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Jika pendidikan sudah tertanam dalam diri setiap individu saya sangat menjamin pendidikan mampu mengembangkan sektor-sektor lain di ranah kehidupan masyarakat Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

hmmm just..

hmmm just..
Belanda

gebLog sambiL FB