Selasa, 01 Februari 2011

Kampung Pewaris Budaya

Nun jauh dikabupaten  Ogan llir, Plembang,Sumatera selatan terdapat  sebuah kampung. Kaum perempuannya terkenal sebagai penenun songket yang andal.. Keterampilan menenun  diwariskan secara turun menurun disana. Di kampung itu, sekitar 500 kepala keluarga menekuni usaha tenun songket. Tenun songket Sumatera selatan adalah kerajinana tradisionall yang telah menjadi ciri khas masyarakatnya.. Pada umumnya songket adalah hasil indusrti rumah tangga. Tenun songket biasa dipakai kaum perempuan dalam upacara perkawinan, resepsi resmi dan acara adat istiadat.. Songket adalah salah satu alat yang mampu meninjukkan strata Pemakainya. Tenun songket sumatera selatan  memang isimewa. Selain  ragam motifnya yang menarik, proses pembuatannyapun sangat cermat dan relatif lama. Sehelai kain tenun memakan waktu tiga sampai empat bulan.Mungkin karena itulah pekerjaan menenun lebih banyak di kerjakan oleh perempuan yang rata-rata lebih teliti dan sabar. Meskipun kahir-akhir ini kaum lelaki pun sudah mulai turun tangan menenun. Lalu apa keistimewaan kampung Ogan llir?? Sejak februari 2010 lalu , kampung ini di resmikan sebagai kampoeng BNI tenun Sumatera Selatan. Para perajin diberi bantuan  berupa kredit lunak sebesar Rp 1 Miliar  untuk seratus kepala keluarga.bantuan lain di wujudkan dalam bentuk pelatihan mengenai ragam motif, teknik melcelup, pewarnaan, dan teknin penenunan. Ini merupakan hasil kerjasama dengan Cita tenun Indonesia, kelompok pecinta tenun yang ingin melestarikan tenun sebagai warisan budaya. Jalan menuju desa di Ogan llir juga akan dibuka sehingga sentra-sentra tenun  disini lebih mudah diakses oleh orang luar. Pasalnya , meskipun songket tenun telah diakui di dunia, namun pemasarannya masih tersendat.. abupaten Ogan llir pun kini menjadi proyek percontohan di Indonesia agar tenun songket Sumatera Selatan semakin maju dan berkembang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

hmmm just..

hmmm just..
Belanda

gebLog sambiL FB